Kesederhanaanhidup merupakan contoh keberagaman dalam bidang 1 Lihat jawaban Iklan Iklan hyerakkim hyerakkim Jawaban: Sosial. Penjelasan: Iklan Iklan Pertanyaan baru di PPKn. Tanyakan kepada kedua orang tua mu pengalaman tentang perang kehidupan tuhan dlm kehidupan bersama keluarga yg kmu rasakan
Pengertian Keberagaman – Apabila membahas mengenai keberagaman, pasti contoh nyatanya tidak akan jauh dari kehidupan ini, yakni keberadaan masyarakat Indonesia itu sendiri. Yap, apakah Grameds menyadari bahwa masyarakat Indonesia ini memiliki keberagaman, mulai dari ras, suku, agama, hingga bahasa yang digunakan. Keberagaman itu juga lah yang menjadikan lambang negara ini yakni Garuda Pancasila mempunyai semboyan berbunyi “Bhinneka Tunggal Ika”. Pada dasarnya, keberagaman adalah suatu kondisi yang terdapat bermacam-macam perbedaan yang dimiliki oleh setiap individu di tengah kehidupan bermasyarakat. Perbedaan tersebut tidak hanya sekadar pada gender saja, tetapi juga dalam berbagai bidang. Lalu sebenarnya, apa sih definisi dari keberagaman itu? Apa saja unsur yang membentuk keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia ini? Bagaimana pula bentuk nyata dari keberagaman masyarakat Indonesia hingga akhirnya memiliki semboyan negara demikian? Nah, supaya Grameds memahami lebih lanjut mengenai apa itu keberagaman, yuk simak ulasan berikut ini! Apa Pengertian Dari Keberagaman?Apa Saja Faktor Penyebab Terjadinya Keberagaman di Indonesia?1. Letak Geografis2. Perbedaan Kondisi Alam3. Pengaruh Kebudayaan AsingApa Saja Jenis Istilah Keberagaman di Indonesia?Unsur Apa Saja yang Termuat di Dalam Keberagaman Masyarakat?1. Ras dan Suku Bangsa2. Agama dan Kepercayaan3. Tata KramaMengapa Bhinneka Tunggal Ika Dijadikan Sebagai Semboyan Negara Indonesia?Bagaimana Implementasi Keberagaman di Indonesia?Lingkungan KeluargaLingkungan SekolahLingkungan KerjaRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait Apa Pengertian Dari Keberagaman? Istilah keberagaman ini berasal dari kata dasar “ragam”, yang mana dalam KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia, memiliki arti macam, jenis, warna, corak, dan tingkah laku. Maksudnya adalah ragam ini berarti sesuatu yang memiliki jenis, warna, atau corak yang berbeda-beda dan hidup bersama di suatu kehidupan nyata. Apabila mengikuti konteks masyarakat, maka keberagaman ini menunjuk pada suatu kondisi dalam kehidupan bermasyarakat dimana setiap individunya memiliki perbedaan di berbagai bidang, mulai dari gender, suku bangsa, ras, agama, ideologi, budaya, bahasa, hingga pemikiran. Hal itu juga yang kerap disebut sebagai masyarakat majemuk. Suatu keberagaman yang “hidup” pada kehidupan bermasyarakat ini harus diimbangi dengan adanya kesederajatan. Hal tersebut karena kesederajatan ini memiliki arti sebagai suatu kondisi terutama di dalam kehidupan keberagaman ini, setiap manusia tetap memiliki suatu kedudukan yang sama pada satu tingkatan hierarki sosial. Contoh nyata keberagaman yang dapat ditemui dalam kehidupan ini misalnya Di dalam suatu kelas, terdapat anak dengan latar belakang agama berbeda-beda. Misalnya ada yang beragama Kristen Protestan, Katolik, Islam, Budha, Hindu, hingga Konghucu. Di dalam suatu rapat pertemuan RT, terdapat kepala keluarga sebagai perwakilan keluarganya yang memiliki latar belakang suku berbeda-beda. Misalnya suku Jawa, suku Dayak, suku Sunda, dan lain-lain. Di dalam suatu organisasi, terdapat anggota yang masing-masing memiliki pola pemikiran berbeda-beda yang disebabkan oleh perbedaan latar belakang pendidikan dan lingkungan. Apa Saja Faktor Penyebab Terjadinya Keberagaman di Indonesia? Apabila membahas mengenai keberagaman di Indonesia itu meliputi segala bidang yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Sebenarnya, keberagaman di Indonesia tersebut dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa yang tinggal tersebar di seluruh wilayah Indonesia, bahkan satu provinsi saja memiliki berbagai jumlah suku bangsa dengan karakteristik yang berbeda-beda. Dilansir dari berdasarkan sensus BPS pada tahun 2010 menyatakan bahwa negara Indonesia terbukti menjadi negara yang memiliki keberagaman suku bangsa, yakni sekitar lebih kelompok etnik atau suku bangsa tinggal di tanah air ini. Suku Jawa menjadi kelompok etnik terbesar di Indonesia yakni dengan jumlah sekitar 41% dari keseluruhan total populasi penduduk. Sebenarnya, pembagian kelompok suku di Indonesia itu tidak mutlak dan tidak jelas sebab terjadi adanya perpindahan penduduk atau migrasi sehingga satu kelompok etnik dengan kelompok etnik yang lainnya akan saling mempengaruhi hingga terjadilah keberagaman. Meskipun demikian, keberagaman ini juga harus dilandasi oleh prinsip kebersamaan, kesetaraan, toleransi, dan saling menghormati satu sama lain. Nah, berikut adalah faktor penyebab Indonesia memiliki keberagaman dalam kehidupan bermasyarakatnya, yakni 1. Letak Geografis Letak geografis ini berkaitan dengan kondisi negara kepulauan, yang berjumlah sekitar dan setiap pulaunya memiliki suku bangsa berbeda-beda. Hal tersebut juga menjadikan Indonesia memiliki letak yang strategis, sehingga tak jarang pula dijadikan WNA Warga Negara Asing untuk memohon naturalisasi sebagai WNI Warga Negara Indonesia. 2. Perbedaan Kondisi Alam Melihat keberagaman letak geografis di Indonesia, pasti akan beragam pula kondisi alamnya. Perbedaan kondisi alam ini berkaitan dengan perbedaan musim antar daerah dan perbedaan kondisi alam yang berupa pantai serta pegunungan. Dari hal tersebut maka kebutuhan masyarakat, mata pencaharian, dan hasil sumber daya alam juga akan turut beragam. Perbedaan kondisi alam ini juga mempengaruhi keberagaman penggunaan transportasi dan sistem komunikasi di dalam kehidupan bermasyarakatnya. Misalnya, untuk masyarakat yang tinggal dengan kondisi alam pantai, umumnya mereka akan menggunakan transportasi laut. 3. Pengaruh Kebudayaan Asing Kebudayaan asing yang mempengaruhi bangsa Indonesia terutama pada era digital seperti saat ini juga turut menjadi faktor penyebab dari keberagaman masyarakatnya. Biasanya, kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia ini memiliki ciri khas yang berbeda, sehingga masyarakat harus pandai untuk memilahnya. Tak jarang pula akan terjadi proses akulturasi atau percampuran antara unsur budaya asing dengan budaya Indonesia. Contohnya seni sastra yang banyak terinspirasi oleh sastra Ramayana dan Mahabarata yang berasal dari Indonesia kebudayaan Hindu. Apalagi, masyarakat pada zaman sekarang sudah sangat menerima terhadap perubahan yang ada yang mana mencakup pada segala bidang kehidupan. Sehingga akulturasi hingga mencapai hasil yang beragam juga turut menjadi faktor penyebab keberagaman di Indonesia. Apa Saja Jenis Istilah Keberagaman di Indonesia? Grameds pasti sudah mengetahui bahwa keadaan masyarakat di Indonesia ini sangatlah beragam, mulai dari ras, suku bangsa, agama, bahasa, budaya, latar belakang pendidikan, hingga pola pikirnya. Hal itu sangat wajar terutama bagi negara kepulauan seperti Indonesia ini yang mana memiliki sekitar pulau. Tak hanya itu saja, sebab individu yang hidup di tengah masyarakat itu tidak selamanya mempunyai kesamaan. Nah, berikut adalah tiga jenis istilah yang dapat digunakan untuk menggambarkan keberagaman masyarakat Indonesia, yakni Heterogen, yakni istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa keberadaan dari suatu hal tersebut memiliki jumlah lebih dari satu dan berbeda-beda, sehingga tidak dapat disamakan. Multikultural, yakni istilah yang digunakan untuk menunjukkan adanya suatu kelompok yang bersedia menerima kelompok lain sebagai kesatuan tanpa memperdulikan perbedaan yang ada. Perbedaan tersebut biasanya berupa etnik, gender, kebudayaan, bahasa, hingga agama. Istilah multikulturalisme ini seolah memberikan penegasan bahwa dari perbedaan yang dimiliki oleh satu kelompok dengan kelompok lain itu apabila di ruang publik justru menjadi sama, sehingga harus menghargai adanya perbedaan yang ada tersebut. Pluralitas, yakni istilah untuk menunjukkan bentuk pengandaian mengenai hal-hal yang lebih dari satu. Unsur Apa Saja yang Termuat di Dalam Keberagaman Masyarakat? Dalam masyarakat Indonesia ini, ada banyak unsur-unsur yang termuat sehingga terbentuklah keberagaman antara masyarakatnya. Unsur-unsur tersebut sangat jelas keberadaannya sebab “rupanya” terlihat pada setiap individu yang hidup di dalam kehidupan bermasyarakat ini, yakni 1. Ras dan Suku Bangsa Ras dan suku bangsa turut menjadi unsur dalam keberagaman masyarakat Indonesia. Hal tersebut karena setiap individu yang tinggal di wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke ini juga masing-masingnya adalah bagian dari ras dan suku bangsa yang berbeda-beda. Hal tersebut dapat dilihat dari ciri-ciri biologis mereka, mulai dari rambut, warna kulit, ukuran tubuh, ukuran mata, dan tinggi badan. Tidak jarang pula, individu-individu yang merupakan bagian dari suku bangsa sama, ternyata memiliki ciri biologis berbeda. Hal tersebut juga dapat dinamakan sebagai keberagaman. Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, ras itu sendiri adalah golongan bangsa yang dilihat berdasarkan pada ciri-ciri fisik dan garis keturunannya. Secara umum, rasa manusia di seluruh muka bumi ini ada lima, yakni Negroid, yakni yang memiliki ciri kulit hitam dan rambut keriting. Mongoloid, yakni yang memiliki ciri kulit kuning langsat dengan rambut kaku dan mata sipit. Kaukasoid, yakni yang memiliki ciri kulit putih dengan mata biru dan rambut pirang. Australoid, yakni yang memiliki ciri kulit hitam atau sawo matang. Khoisan, yakni yang rata-rata berasal dari Afrika Selatan. Namun, apabila membahas mengenai keberagaman masyarakat di Indonesia, setidaknya terdapat empat kelompok ras yang menjadi identitas pada masing-masing individu, yakni Ras Malayan-Mongoloid, yang kebanyakan berada di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, dan Kalimantan. Ras Melanesoid, yang kebanyakan berada di wilayah Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. Ras Asiatic-Mongoloid, yang merupakan WNA berasal dari Tionghoa, Korea, Jepang, dan tinggal di penjuru wilayah Indonesia. Ras Kaukasoid, yang merupakan WNA berasal dari India, Australia, Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan tinggal di penjuru wilayah Indonesia. Nah, sebelumnya telah dijelaskan bahwa wilayah Indonesia ini memiliki wilayah yang strategis sehingga banyak sekali WNA yang memohon permohonan naturalisasi kepada pemerintahan Indonesia supaya mereka dapat menjadi WNI. Maka dari itu keberagaman masyarakat Indonesia tidak hanya sebatas pada suku bangsa asli Indonesia saja, tetapi juga ada campuran dari suku bangsa asing. 2. Agama dan Kepercayaan Di Indonesia, sejatinya terdapat 6 agama yang diakui oleh negara, yakni Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. Namun, untuk kepercayaan itu dapat berbeda-beda. Tidak hanya itu saja, bahkan di dalam suatu agama juga akan terdapat perbedaan cara beribadahnya. Meskipun demikian, keberagaman tersebut tidak boleh menodai kesatuan bangsa Indonesia ini. 3. Tata Krama Tata krama ini berkaitan dengan norma yang diterapkan di suatu daerah. Tak jarang jika di suatu wilayah satu dengan wilayah yang lainnya, memiliki tata krama dan norma yang berbeda. Tata krama biasanya sejalan dengan perilaku sopan santun yang harus diterapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia, dari suku bangsa apapun itu, sebab tata krama adalah identitas asli bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Mengapa Bhinneka Tunggal Ika Dijadikan Sebagai Semboyan Negara Indonesia? Sejak sekolah dasar, Grameds pasti sudah diajarkan mengenai apa itu semboyan dari negara Indonesia ini, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Yap, semboyan tersebut bahkan ditempatkan pada burung Garuda yang turut disematkan sebagai lambang negara Indonesia ini. Makna dari Bhinneka Tunggal Ika ini adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”, yang ternyata dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak. Semboyan tersebut kemudian diresmikan oleh Presiden Soekarno sebagai lambang negara Indonesia pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat, tepatnya pada 11 Februari 1950. Kalimat akan Bhinneka Tunggal Ika ini sebenarnya telah terdapat di dalam buku Sutasoma karya Mpu Tantular dari kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. Dalam buku tersebut, pengertian Bhinneka Tunggal Ika lebih ditekankan pada perbedaan bidang kepercayaan dan keanekaragaman agama yang ada di kalangan masyarakat Majapahit pada kala itu. Pengertian tersebut masih dipegang teguh hingga sekarang, sebab sangat cocok dan dapat juga dimaknai bahwa meskipun negara Indonesia ini memiliki beraneka ragam suku bangsa beserta budaya dan adat-istiadatnya, tetapi secara keseluruhan itu merupakan suatu persatuan yang nyata bagi bangsa negara ini. Perwujudan semboyan Bhinneka Tunggal Ika di dalam kehidupan bermasyarakat ini adalah dengan saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya, tanpa melihat suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna kulit, dan lain-lainnya ketika tengah berinteraksi sosial. Melalui semboyan ini juga, kita harus membuang jauh-jauh sikap mementingkan diri sendiri atau daerah demi kepentingan bersama ya Grameds. Bagaimana Implementasi Keberagaman di Indonesia? Banyak sekali implementasi atau contoh nyata dari keberagaman yang ada di Indonesia ini, mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, hingga lingkungan bermain. Sebab pada dasarnya, semua individu itu memang memiliki keragaman, baik itu suku bangsa, agama, warna kulit, hingga pola pemikirannya. Lingkungan Keluarga Apakah Grameds sadar bahwa di dalam keluarga, terutama dalam keluarga besar itu sering terdapat keberagaman yang mencolok? Momen yang paling tepat untuk berkumpul bersama keluarga besar baik di pihak Ayah maupun Ibu adalah ketika merayakan hari besar. Nah, pada saat perayaan itu, cobalah perhatikan sanak saudaramu, apakah ada yang “berbeda” dari keluargamu? Atau bahkan di keluarga inti justru terlihat keberagaman yang mencolok? Misalnya, Ayahmu berasal dari suku Dayak dan Ibumu berasal dari suku Jawa. Hal-hal tersebut biasa dan sangat umum ditemui di Indonesia, sebab pada dasarnya memang negara ini memiliki beragam suku bangsa, sehingga wajar saja apabila di dalam sebuah keluarga besar terdapat berbagai suku bangsa. Lalu, bagaimana kita menanggapi hal tersebut? Jawabannya adalah dengan menghargai sesama dan tidak perlu rasis atau menyinggung suku bangsa lain. Sebab, kita semua ini sama-sama bangsa Indonesia yang harus bersatu. Lingkungan Sekolah Hampir sama dengan lingkungan keluarga, lingkungan sekolah juga pasti mempunyai keberagaman suku bangsa yang ada di dalamnya. Coba lihat di kelasmu, apakah semuanya adalah berasal dari suku Jawa saja? Pasti terdapat beberapa suku lain, misalnya Sunda, Asmat, atau bahkan suku Aceh. Keberagaman itu wajar ditemui sebab orang tua atau keluarga teman-temanmu tersebut mungkin saja melakukan perpindahan penduduk atau migrasi dari tempat asalnya. Perlu diketahui bahwa perpindahan penduduk itu juga menjadi faktor penyebab mengapa di suatu daerah dapat memiliki beragam suku bangsa. Lalu, bagaimana cara kita menanggapi hal tersebut? Jawabannya tentu saja kita harus menghargai sesama dan tidak perlu rasis. Bahkan kamu juga bisa belajar budaya dan bahasa khas suku lain melalui teman-temanmu itu. Asyik juga lho belajar budaya beserta bahasa dari suku lain! Keberagaman ini tidak hanya sebatas pada suku bangsa saja, tetapi juga pada agama ya… Lingkungan Kerja Di dalam lingkungan kerja adalah bentuk implementasi paling kentara untuk melihat keberagaman dari penduduk Indonesia ini. Hal tersebut karena mustahil di suatu perusahaan atau tempat kerja itu hanya mempekerjakan suku bangsa tertentu saja, tentu saja membutuhkan banyak orang dan pasti akan lowongannya akan diisi orang-orang yang berasal dari beragam suku bangsa. Hampir sama dengan di lingkungan sekolah, adanya perpindahan penduduk atau migrasi menjadikan suatu perusahaan atau tempat kerja akan diisi oleh beragam suku bangsa. Tak jarang pula orang-orang dari wilayah lain dengan beragam suku bangsa itu memilih merantau ke suatu tempat tertentu untuk memperoleh pekerjaan. Maka dari itu, suatu tempat tertentu tersebut akan disebut-sebut sebagai daerah yang heterogen. Contohnya adalah wilayah Jakarta yang biasa dijadikan tujuan perantauan untuk orang-orang yang kebetulan tinggal di luar Jakarta. Nah, itulah ulasan mengenai apa itu pengertian dari keberagaman beserta faktor penyebab, unsur, hingga bentuk implementasinya di kehidupan sehari-hari. Bentuk keberagaman itu tidak hanya sekadar pada suku bangsa saja, mulai dari agama, warna kulit, bahasa, budaya, hingga pola pikir itu juga tentu saja memiliki keberagaman. Semua hal ini adalah wajar sebab Indonesia memang sejak dahulu telah menjadi negara multikulturalisme. Hal yang penting dan wajib dilakukan adalah kita semua harus saling menghargai dan tidak boleh rasis kepada suku bangsa lain ya… Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Baca Juga! 7 Permasalahan yang Muncul dalam Keberagaman Ekonomi Pengertian dan Faktor Terbentuknya Integrasi Mengenal Macam-Macam Rumah Adat Batak 6 Fungsi Rumah Adat, Apa Saja Ya? Penerapan Sila Ke-3 Pancasila dalam Kehidupan Sehari-Hari Mengenal Teori Yunan, Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Asal-Usul dan Adat Istiadat 5 Suku Terbesar di Jawa Fungsi dan Ciri-Ciri Lagu Daerah Memahami Tujuan Wawasan Nusantara Mengenal Teori Cina, Masuknya Islam ke Indonesia 6 Agama yang Diakui di Indonesia ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Berikutmerupakan contoh strategi mengatasi ancaman di bidang pertahanan dan keamanan: 1. Memperkuat pertahanan antar rakyat. 2. Tidak memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa. 3. Senantiasa selalu hidup rukun. Dengan demikian, strategi mengatasi ancaman di bidang pertahanan dan keamanan adalah dengan membuat sistem pertahanan dan keamanan Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sangat beruntung penulis hidup dalam keluarga sederhana dan sejak muda usia sudah mengenal orang-orang yang mempunyai latar belakang atau asal usul dari tempat berbeda. Yogyakarta sebagai tujuan pelajar dan mahasiswa menuntut ilmu - telah menjadikan kota ini banyak dikunjungi saudara-saudara kita dari luar kota, luar Pulau Jawa - yang selanjutnya bertempat tinggal sementara hingga menyelesaikan kost maupun asrama daerah untuk pelajar dan mahasiswa cukup banyak ditemui di Yogyakarta, sehingga relasi pertemanan mudah untuk dibangun. Ada teman dari Aceh, Sumatera Utara Batak, Sumatera Barat Padang, Riau, Jambi, Bangka-Belitung, Lampung, Jakarta Betawi, Jawa Barat Sunda, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, bahkan gambaran tersebut, maka tidak salah bilamana ada yang menyebutkan bahwa Yogyakarta merupakan tempat 'berkumpulnya' orang-orang berasal dari berbagai penjuru tanah air tercinta ini. Dalam perkataan lain, Yogyakarta adalah miniaturnya Indonesia. Banyak kesempatan untuk membangun suasana keakraban antar teman yang bisa kita kenal, baik dalam kegiatan formal maupun nonformal, misalnya mengikuti acara-acara pertemuan, sarasehan atau diskusi-diskusi sosial kemasyarakatan. Bisa juga melalui event-event tertentu seperti menyaksikan pertunjukan seni-budaya atau giat yang melibatkan anak muda yang seringkali dipentaskan di gedung atau ruang publik lainnya. Yang paling santai dalam membangun pertemanan adalah manakala kita bersamaan nongkrong untuk makan di warung-warung pinggir jalan terutama di malam hari lebih menjadikan suasana persaudaraan saling berbagi cerita, bahkan bisa disambung di waktu-waktu berikutnya. Dalam suasana demikianlah menurut pengalaman penulis menjadikan hubungan pertemanan semakin akrab dan biasanya menjadi karib. Budayawan/seniman Emha Ainun Nadjib Cak Nun, Butet Kertaradjasa dan konco-konco tidak jarang melakukan hal serupa ketika di dari itu, suasana kebersamaan nampak ketika kita berkumpul dalam satu forum untuk sebuah diskusi organisasi melibatkan banyak rekan yang berasal dari beberapa suku/daerah. Kehangatan pertemanan sangat terasa indah justru dalam suasana nonformal, saling berkontribusi pendapat, saling mendengar, memberi waktu/kesempatan kepada setiap person, tanpa ada yang paling benar, lepas dari sikap primordial dan tiada yang merendahkan siapapun sehingga menyatu dalam upaya untuk membangun pengetahuan dari mana asal muasal seseorang dalam forum diskusi, ketika kebersamaan dalam artian kepentingan bersama common interest sudah terkondisi - semuanya akan terlebur menjadi satu tali kesatuan untuk mencapai apa yang dicitakan. Perbedaan pendapat tidak lagi ditabukan, merupakan sesuatu yang lazim dan semakin menambah pengkayaan wawasan, saling melengkapi serta penajaman analisis terhadap topik yang dibahas. Kebersamaan sikap/tindakan yang dilandasi nilai budaya membumi moral-budi pekerti pada gilirannya membuahkan apa yang dinamakan musyawarah untuk kebersamaan telah mendorong praktek keberagaman, menggugah kita untuk saling bertoleransi, saling menghargai atau menghormati, saling mengakomodasi kepentingan sehingga sikap ego dan arogansi tidak muncul kepermukaan. Keberagaman ternyata juga memberikan kesempatan kepada kita semua untuk berbagi, bisa saling asah, asih, asuh dan melepaskan sekat-sekat perbedaan tanpa ada pihak yang merasa rugi atau dirugikan, baik dalam hal sikap, pemikiran maupun harga diri seseorang. Betapa indahnya hidup dalam kebersamaan dan keberagaman, yang semua itu sangat bergantung pada cara pandang, cara memaknai dan cara menyikapi persoalan bagi setiap orang atau siapa saja yang terlibat didalamnya. Kesadaran akan penghargaan dan penghormatan terhadap hak partisipasi, memberi kesempatan dan peluang sama tanpa memandang mayoritas-minoritas hak kesederajatan, merupakan modal awal untuk meraih kemajuan disegala bidang momentum perayaan hari kemerdekaan di bulan Agustus tahun 2017 nantinya tidak hanya dimeriahkan dengan tontonan maupun gebyar-gemerlap disertai penampilan 'wah' dan giat seremonial belaka. Jauh lebih penting yaitu menghayati nilai-nilai untuk mengisi kemerdekaan dengan tetap menghidupkan sikap kebersamaan dan keberagaman sehingga negeri tercinta Indonesia semakin maju dan berkembang tanpa kehilangan jati dirinya. Semoga. Lihat Humaniora Selengkapnya
Keberagamanmerupakan suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan pada berbagai bidang. Keberagaman juga dikenal dengan istilah? estetika; plural; etika; artistik; Semua jawaban benar; Jawaban: B. plural. Dilansir dari Ensiklopedia, keberagaman merupakan suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan pada

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "permisi... sembari memanggil nama kami" merupakan panggilan dari tetangga kami ketika berbagi makanan kepada kami. Seperti beberapa waktu lalu ketika di sore hari, mereka mengirimkan zupa sup dan kebetulan belum sempat memasak, karena pulang kantor, jadilah itu lauk makan malam buat hal yang sama juga kami lakukan kepada tetangga kami ini, ketika memiliki keripik singkong oleh-oleh dari adik, kami juga berbagi kepada mereka. Selain itu, juga ketika kami membeli makanan seperti pempek maupun yang lainnya, kamipun berbagi dengan tetangga kami yang utama sebenarnya bukan makanan atau minumannya, namun keinginan berbagi itulah yang menjadi penggeraknya. Jenis makanan atau bahkan minuman kami pernah juga mendapat satu botol penuh sirup jahe merupakan jenis yang sederhana, namun ketulusan serta kerelaan berbagi itulah yang luar biasa. Meskipun kami berbeda agama dan keyakinan, namun kerinduan untuk berbagi bukanlah sebuah penghalang. Bukankah sebagai makhluk sosial kita butuh bantuan orang lain tanpa memandang suku, agama atau perbedaan kita? Gotong royong merupakan ciri khas yang sudah melekat dalam budaya masyarakat Indonesia. Seperti halnya ketika masa pandemi, ada bentuk gotong royong bagi warga yang harus menjalani isolasi mandiri dengan istilah "Jogo Tonggo".Mengantar makanan maupun minuman bagi tetangga ataupun warga dalam RT yang sedang isoman itu juga merupakan hal yang sederhana. Meski demikian, itu sangat menolong bagi mereka karena selama masa tersebut tidak bisa keluar rumah sampai masa karantina memandang perbedaan suku maupun agama, saat menolong ataupun memberi merupakan bentuk keberagaman. Ini menjadi fondasi utama kerukunan terbentuk dalam suatu wilayah atau masyarakat yang kepada sesama bukan merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Namun, akan menjadi sulit, ketika kita akan berbagi maka kita sendiri memilah-milah dan hanya memberi kepada mereka yang "sama dengan kita" inilah yang menyebabkan hal yang awalnya sederhana menjadi rumit dan sulit dilakukan. Ibaratnya, ketika yang dilihat adalah perbedaan maka sudah pasti tidak akan ada kecocokan. Bukankah justru Tuhan menciptakan kita berbeda itu untuk saling melengkapi? Coba kita lihat jari tangan kita, bukankah dalam satu tangan kanan tidak ada yang jarinya jempol semua atau kelingking semua? Atau tubuh kita, adakah yang semuanya mata atau semuanya telinga? Bukankah ada telinga, mata, mulut, dan yang lainnya?Ilustrasi tubuh maupun jari tangan kita itu paling tidak dapat menjadi refleksi bagi kita bahwa setiap perbedaan justru digunakan untuk saling melengkapi. Ketika yang dilihat adalah tujuan bersamanya, maka bukan konflik akibat perbedaan itu, tetapi justru yang muncul adalah kesatuan. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya

PENGERTIANKERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN Keragaman atau diversity dipergunaka dalam pengertian secara umum sebagai pernyataan yang bervariasi. Inculison adalah pengikutsertaan semua organisasi secara penuh dan dengan rasa hormat, tanpa memandang gender, agama, ras, warna kulit, orientasi seksual, asal Negara, umur atau kemampuan fisik, dalam aktivitas dan kehidupan organisasi.
Menurutensiklopedia, pendet, saman, dan jaipong merupakan contoh keberagaman dalam bidang tari tradisional. Kemudian saya sarankan Anda untuk baca pertanyaan selanjutnya yaitu Pada permainan sepakbola, teknik menghentikan bola yang tepat apabila bola datang dari arah depan melambung? beserta kunci jawabannya.
PentingnyaKesadaran Masyarakat dalam Penerapan Budaya Anti Korupsi. Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS. Korupsi sedang jadi kasus yang utama sampai sekarang di Indonesia, terlebih-lebih kasus korupsi dewasa ini sangat marak muncul di tanah air kita yang tercinta ini serta terus terjadi secara masif dan sistematis, contoh Kasus y5giHkn.
  • g9kmqj76jx.pages.dev/87
  • g9kmqj76jx.pages.dev/230
  • g9kmqj76jx.pages.dev/288
  • g9kmqj76jx.pages.dev/181
  • g9kmqj76jx.pages.dev/369
  • g9kmqj76jx.pages.dev/147
  • g9kmqj76jx.pages.dev/350
  • g9kmqj76jx.pages.dev/555
  • kesederhanaan hidup merupakan contoh keberagaman dalam bidang