PuisiIbu Karya D. Zawawi Imron IBU (Oleh: D. Zawawi Imron) Kalau saya merantau kemudian tiba demam isu kemarau Sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting Hanya mata air airmatamu, ibu, yang tetap lancar mengalir Bila saya merantau Sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanmu Di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan

Puisi Ibu Karya D. Zawawi Imron Ibu Kalau aku merantau lalu datang musim kemarau sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting hanya mata air air matamu ibu, yang tetap lancar mengalir. Bila aku merantau sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar Ibu adalah gua pertapaanku dan ibulah yang meletakkan aku di sini saat bunga kembang menyemerbak bau sayang ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi aku mengangguk meskipun kurang mengerti Bila kasihmu ibarat samudera sempit lautan teduh tempatku mandi, mencuci lumut pada diri tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu lantaran aku tahu engkau ibu dan aku anakmu. Bila aku berlayar lalu datang angin sakal Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal Ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala sesekali datang padaku menyuruhku menulis langit biru dengan sajakku. 1966Sumber Bantalku Ombak Selimutku Angin 1996Analisis PuisiBerikut adalah beberapa hal menarik dari puisi "Ibu" karya D. Zawawi ImronCinta dan kekaguman terhadap ibu Puisi ini mengekspresikan rasa cinta, rindu, dan penghargaan penyair terhadap ibunya. Penyair menggambarkan kebaikan dan kasih sayang ibunya melalui metafora seperti mata air air matamu yang tetap mengalir dan sedap kopyor ibu dalam hidup penyair Puisi ini menggambarkan ibu sebagai tempat perlindungan, dukungan, dan pengaruh yang kuat dalam hidup penyair. Ibu dipandang sebagai gua pertapaan yang memberikan arahan dan meletakkan penyair di tempat yang sebagai sumber inspirasi Penyair menggambarkan ibu sebagai bidadari yang menginspirasi kreativitas dan penulisan puisi. Ibu menjadi sumber keindahan dan motivasi bagi penyair untuk menulis tentang langit samudera Kasih sayang ibu digambarkan sebagai samudera yang luas dan dalam. Ini mencerminkan kehangatan, kelembutan, dan keluasan cinta ibu terhadap kepada ibu Puisi ini menunjukkan penghormatan dan pengakuan penyair terhadap peran ibu dalam hidupnya. Ibu menjadi contoh seorang pahlawan dan mendapatkan tempat yang istimewa dalam hati ini menarik karena menyampaikan rasa cinta dan rindu yang mendalam terhadap ibu. Penyair dengan indah menggambarkan peran ibu sebagai sumber kebaikan, perlindungan, dan inspirasi dalam hidupnya. Puisi ini juga mengungkapkan pengakuan penyair terhadap kebijaksanaan dan panduan yang diberikan oleh IbuKarya D. Zawawi ImronD. Zawawi Imron lahir pada tanggal 1 Januari 1945 di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Thisstudy aims to (1) analyze the inner structure and physical structure of his poetry D. Zawawi Imron entitled "Ibu" (2) to describe the inner structure and physical structure of poetry. The method used is descriptive qualitative research method. This data analysis is done through several stages: literature study by reading, recording and identifying rice lines of poetry that

Bokeh Situs Download http Contact Result for Analisis Puisi Ibu Zawawi Imron Sajak Dan Puisi TOC Daftar IsiAnalisis Puisi Ibu Zawawi Imron - Sajak dan PuisiJun 11, 2021 Zawawi Imron Puisi ini mempunyai makna mengenai bagaimana Ibu adalah seorang yang sangat berjasa di kehidupan kita dengan segala hal yang diberikan olehnya dan bagaimana seorang anak yang telah hidup berpisah dari Ibunya harus tetap mengingat dan berbakti kepada orang tuanya sebelum Ibunya tidak ada di STRUKTUR BATIN DAN STRUKTUR FISIK PADA PUISI IBU KARYA D Penelitian ini bertujuan untuk 1 menganalisis struktur batin dan struktur fisik pada puisinya D. Zawawi Imron yang berjudul Ibu 2 untuk mendeskripsikan struktur batin dan struktur fisik puisi. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian deskritif Puisi IBU Karya D. Zawawi Imron - BloggerOct 8, 2020 Dengan sajakku. Puisi IBUkarya Imron menggunakan sarana retorik repetisi atau pengulangan untuk mengemukakan gagasannya terhadap sosok ibu /Bila aku merantau/Bila kasihmu ibarat samudera/Bila berlayar lalu datang angin sakal/hal itu menggambarkan BILA atau jika si Aku menghadapi sesuatu, atau mengibaratkan sesuatu yang Analisis Puisi Ibu Zawawi Imron Sajak Dan PuisiRingkasan dan Analisis Puisi Ibu Karya D. Zawawi Imron 2022Aug 25, 2016 Ringkasan dan Analisis Puisi Ibu Karya D. Zawawi Imron 2022. Tentang Puisi dan Penulis Zawawi Imron lahir di desa Batang-batang, Sumenep, di bagian ujung pulau Madura pada tahun 1945, dan dia tidak mengetahui tanggal dan bulan kelahirannya. Beberapa karya besarnya antara lain Semerbak Mayang 1977, Madura Akulah Lautmu 1978, Celurit Emas Analisis Puisi Ibu Zawawi Imron Sajak Dan PuisiANALISIS PUISI "IBU" KARYA D. Zamawi Imron - BloggerMay 10, 2017 ANALISIS PUISI "IBU" KARYA D. Zamawi Imron by theaus May 10, 2017 Cek juga Download Buku Belajar Bahasa Korea Ebook PDF Batin 1. Suasana Haru 2. Tema Kecintaan seorang ibu akan anaknya. 3. Nada Penghimbau, mengingatkan kepada kita pembaca agar tidak melupakan ibu, dan tahu betapa banyaknya jasa yang telah diberikan ibu ke kita. Puisi Ibu Karya Zawawi Imron yang Penuh MaknaJul 17, 2022 Teks puisi Ibu karya Zawawi Imron adalah salah satu puisi yang kerap dibaca pada pelajaran Bahasa Indonesia. Puisi ini memiliki makna yang dalam dan mengharukan. Dalam artikel berikut ini kita akan menyimak teks puisi Ibu karya Zawawi Imron serta unsur intrinsik dalam Puisi Ibu Zawawi Imron - Sajak dan PuisiAug 21, 2021 by Garut Flash August 21, 2021 0 Makna Puisi Ibu Zawawi Imron. Makna puisi ibu karya d. Sajak ibu dalam kumpulan sajak madura, akulah darahmu! Puisi Ibu D Zawawi Imron [Cover Teruni Pemuteran from Sebuah puisi yang indah dan makna yang sangat luar Puisi Ibu Zawawi Imron Sajak Dan Puisi Amarta KaryaOct 8, 2020 Dengan sajakku. Puisi IBUkarya Imron menggunakan sarana retorik repetisi atau pengulangan untuk mengemukakan gagasannya terhadap sosok ibu /Bila aku merantau/Bila kasihmu ibarat samudera/Bila berlayar lalu datang angin sakal/hal itu menggambarkan BILA atau jika si Aku menghadapi sesuatu, atau mengibaratkan sesuatu yangAnalisis Puisi Zawawi Imron - Sajak dan PuisiJun 7, 2021 Zawawi Imron 721 Volume 1 Nomor 5 September 2018 ISSN 2614-624X ISSN 2614-6231 ANALISIS STRUKTUR BATIN DAN STRUKTUR FISIK PADA PUISI IBU KARYA D. Anak itu menganggap Ibunya adalah seorang pahlawan. Baca kembali puisi ibu karya zawawi imron dan puisi telah kau robek kain biru analisis kata Ibu Karya D. Zawawi Imron - SepenuhnyaAnalisis Puisi Berikut adalah beberapa hal menarik dari puisi "Ibu" karya D. Zawawi Imron Cinta dan kekaguman terhadap ibu Puisi ini mengekspresikan rasa cinta, rindu, dan penghargaan penyair terhadap Ibu Zawawi - Sajak dan PuisiAug 10, 2021 Berbagai ucapan sebagai penghargaan pada ibunda tercinta kita termasuk lewat puisi atau sajak mendalam tentang ibu. Puisi tersebut memiliki beberapa struktur batin yaitu tema, rasa atau perasaan, nada dan amanat serta memiliki struktur fisik yang terdiri dari diksi, kata kongkrit, imaji, majas, rima Struktur Batin Dan Struktur Fisik Pada Puisi Ibu Karya D Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan struktur puisi yang terdapat pada puisi yang berjudul Ibu karya D. Zawawi Imron. Puisi tersebut memiliki beberapa struktur batin yaitu tema, rasa atau perasaan, nada dan amanat serta memiliki struktur fisik yang terdiri dari diksi, kata kongkrit, imaji, majas, rima Zawawi Imron - Sajak dan PuisiMay 11, 2021 Sebutkan kata konkret beserta artinya dalam puisi Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera Itu dan ibu karya zamawi imron 1 baca kembali puisi aku ingin doa dan telah kau robek kain biru pada bendera itu 2 identifikasikanlah makna pesan yang ingin disampaikan penyair melalui puisi tersebut 3 sertakan larik puisi yang mendukung jawabanmu 4 kerjakanAnalisis Puisi Ibu Zawawi Imron Sajak Dan PuisiANALISIS SEMIOTIK ROLAND BARTHES PADA PUISI IBU KARYA D. ZAWAWI IMRON Ancangan penelitian ini kualitatif dengan metode analisis semiotik berlandaskan pada teori Roland Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puisi Ibu memiliki struktur fisik berupa diksi, imajinasi atau citraan, kata konkret, majas atau bahasa figuratif, verifikasi, dan Zawawi Imron Tentang Rindu - Sajak dan PuisiJun 6, 2021 Puisi ibu karya d zawawi imron Puisi adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama rima dan penyusun bait dan baris yang bahasanya terlihat indah dan penuh makna. Alifmu pedang di tanganku. Zawawi Imron Inilah ziarah di tengah nisan-nisan tengadah di bukit serba Puisi Ibu Zawawi Imron - 13, 2021 Makna puisi ibu karya zawawi imron puisi adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun bait dan baris yang bahasanya terlihat indah dan penuh makna. Dia yakin bahwa, jika dia pergi air mata ibunya menetes. Source Puisi Ibu Zawawi ImronJun 1, 2021 Ternyata aku bukan pengembara. Kalau aku merantau lalu datang musim kemarau. Engkau ibu dan aku anakmu. Puisi ibu karya d zawawi imron Puisi adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama rima dan penyusun bait dan baris yang bahasanya terlihat indah dan penuh Pesan Dalam Puisi Ibu Karya D Zawawi Imron BloggerPenelitian ini bertujuan untuk 1 menganalisis struktur batin dan struktur fisik pada puisinya D. Zawawi Imron yang berjudul Ibu 2 untuk mendeskripsikan struktur batin dan struktur fisik puisi. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian deskritif kualitatif. Analisis Puisi Ibu Zawawi Imron - Sajak dan PuisiAnalisis Intertekstual Puisi Halaman 1 - 11, 2023 Analisis Intertekstual Puisi "Tapi" Karya Sutardji Calzoum Bachri dengan Puisi "Gumamku, ya Alloh" Karya Rendra Alfi Lutfiana Zahroini K1220008 Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. PENDAHULUAN. Puisi sebagai salah satu karya sastra yang dalam penyampaiannya menggunakan bahasa sebagai media perantara komunikasi menjadi sesuatu yang penting untuk ditelaah isi dan kemunculan Zawawi Imron Cinta - Sajak dan PuisiMay 24, 2021 January 22 2016. Anak itu menganggap Ibunya adalah seorang pahlawan. Atau betapa indahnya matahari terbenam. Puisi ini menceritakan seorang anak yang merantau namun rindu dengan Ibunya. Sebutkan kata konkret beserta artinya dalam puisi Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera Itu dan ibu karya zamawi Puisi Ibu Karya Zawawi Imron - KT PuisiJan 25, 2019 makna puisi ibu karya zawawi imron Puisi adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun bait dan baris yang bahasanya terlihat indah dan penuh makna. Puisi terbagi menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi modern. Puisi lama masih terikat dengan jumlah baris, bait, ataupun rima sajak . Puisi lama adalah pantun dan Puisi "Aku Ingin" Karya Sapardi Djoko Damono Melalui Jun 12, 2023 Banyak tokoh terkenal berkat karya-karya puisi mereka. Salah satu sastrawan yang terkenal dengan puisinya adalah Sapardi Djoko Damono. Pada tahun 1989 Sapardi menulis salah satu puisi yang bertemakan percintaan dan memiliki makna mendalam. Puisi berjudul "Aku Ingin" turut mengantarkan Sapardi menjadi sastrawan yang semakin dikenal banyak Keywords For Analisis Puisi Ibu Zawawi Imron Sajak Dan Puisi The results of this page are the results of the google search engine, which are displayed using the google api. So for results that violate copyright or intellectual property rights that are felt to be detrimental and want to be removed from the database, please contact us and fill out the form via the following link here.

Doa(puisi karya chairil anwar) Aku (puisi karya chairil anwar) IBU ( puisi karya Doa (puisi karya D.Zawawi Imron) Tanah Kelahiran (puisi karya Ramadhan KH; LANGKAH (puisi. karya D.Zawawi Imron) IN THE NAME OF KEN; Rasaku terlambat; Ketika Cinta Terungkap; Pacarku, Idolaku; kejutan indah; Aku dalam jeratan ? REFORMASI GEREJA

SYURIANTI. S STB 2009 310 200 08 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puisi sebagai karya sastra yang merupakan karya seni yang bersifat imajinatif di dalamnya terdapat estetik keindahan. Salah satu puisi yang cukup menarik untuk dianalisis adalah puisi “Ibu” karya D. Sawawi Imron karena merupakan puisi yang mempunyai pesan-pesan. Pesan atau amanat dalam karya sastra cukup penting karena pesanlah yang bisa menjadikan karya sastra itu berkualitas. Pesan adalah tujuan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca atau peminat sasra. Hunt 1980 20 mengungkapkan bahwa puisi merupakan bentuk ekspresi pemikiran yang membangkitkan perasaan merangsang imajinasi panca indra dalam susunan berirama. Setiap puisi memberi kesan kepada penikmatnya. Kesan itu berupa munculnya perasaan nikmat ketika untaian kata-kata dalam puisi menyentuh kalbu atau tertangkapnya nilai-nilai dalam puisi. Puisi lahir tidak dari kekosongan budaya artinya puisi lahir sebagai wujud ungkapan, baik berupa kritik, dukungan maupun amarah terhadap realitas alam sosial budaya dan masyarakat. Puisi merupakan sebuah struktur atau susunan unsur-unsur yang bersistem terjadi hubungan timbal balik. Unsur dalam karya sastra tidak berdiri sendiri, melainkan saling terkait dan saling bergantungan. Puisi sebagai ungkapan pikiran dan perasaan atau sebagai alat ekspresi. Dalam penyampaian idenya tersebut sastrawan tidak bisa dipisahkan dari latar belakang dan lingkungannya. Puisi sebagai bentuk komunikasi sastra tidak akan terlepas dari peranan pengarang sebagai pencipta sastra. Puisi lebih mengutamakan intuisi, imajinasi, dan sintesis. Ketika seseorang sedang sedih, sedang jatuh cinta dan sebagainya orang kaya dengan imajinasi tentu puisi adalah alatnya. Analasis puisi ini penulis sangat tertarik untuk mengetahui pesan-pesan apa yang terkandung dalam puisi “Ibu” Karya D. Sawawi Imron. Adapun alasan mengambil judul Analisis Pesan dalam Puisi “Ibu” yaitu karena penulis ingin mengetahui pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dalam puisi tersebut. Pesan itu merupakan hal penting yang harus ada dalam sebuah karya sastra. Pesan yang terdapat dalam karya sastra khususnya puisi, itu perlu diketahui peminat atau penikmat. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini. Bagaimanakah pesan dalam puisi “Ibu” karya D. Sawawi Imron? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah dalam penulisan ini, tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mendeskripsikan pesan dalam puisi “Ibu” karya D. Sawawi Imron. D. Manfaat Hasil Penelitian Manfaat penulisan ini antara lain 1. Sebagai penunjang dan inspirasi bagi kalangan mahasiswa dalam menganalisis puisi. 2. Sebagai referensi dalam bidang sastra khususnya puisi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Puisi Puisi merupakan salah satu bentuk genre sastra yang berbeda dengan bentuk prosa atau drama. Sebagai salah bentuk karya sastra, puisi pun terdiri dari beberapa jenis. Sebelum terlalu jauh membicarakan perihal puisi, ada baiknya jika pengertian mengenai hal itu didahulukan. Beberapa rumusan mengenai ditinjau dari berbagai pendekatan dikemukakan oleh Mulyana berdasarkan pendekatan psikolinguistik, ia menyimpulkan bahwa puisi adalah sintesis dari pelbagai proses jiwa yang mencari hakikat pengalamanya, tersusun tersusun didasarkan pada pendekatan struktural mengatakan bahwa puisi adalah kata-kata terbaik dalam susunan terbaik. Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan -poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter dalam Tarigan, 19864 menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi. Shahnon Ahmad dalam Pradopo, 19936 mengumpulkan definisi puisi yang pada umumnya dikemukakan oleh para penyair romantik Inggris sebagai berikut. a. Coleridge 19885 mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat berhubungannya, dan sebagainya. b. Carlyle 198625 mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi. c. Wordsworth 197849 mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur. d. Dunton 1970 40 berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya, dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur. e. Shelley 1980 124 mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam. Dari definisi-definisi di atas memang seolah terdapat perbedaan pemikiran, namun tetap terdapat benang merah. Shahnon Ahmad dalam Pradopo, 19937 menyimpulkan bahwa pengertian puisi di atas terdapat garis-garis besar tentang puisi itu sebenarnya. Unsur-unsur itu berupa emosi, imajinas, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur. 2. Unsur-Unsur Puisi Berikut ini merupakan beberapa pendapat mengenai unsur-unsur puisi a Richards dalam Tarigan, 1986 60 mengatakan bahwa unsur puisi terdiri dari 1 hakikat puisi yang melipuiti tema sense, rasa feeling, amanat intention, nada tone, serta 2 metode puisi yang meliputi diksi, imajeri, kata nyata, majas, ritme, dan rima. b Waluyo 1987 90 yang mengatakan bahwa dalam puisi terdapat struktur fisik atau yang disebut pula sebagai struktur kebahasaan dan struktur batin puisi yang berupa ungkapan batin pengarang. c Altenberg dan Lewis dalam Badrun, 19896, meskipun tidak menyatakan secara jelas tentang unsur-unsur puisi, namun dari outline buku mereka bisa dilihat adanya 1 sifat puisi, 2 bahasa puisi diksi, imajeri, bahasa kiasan, sarana retorika, 3 bentuk nilai bunyi, verifikasi, bentuk, dan makna, 4 isi narasi, emosi, dan tema. d Dick Hartoko dalam Waluyo, 198727 menyebut adanya unsur penting dalam puisi, yaitu unsur tematik atau unsur semantik puisi dan unsur sintaksis puisi. Unsur tematik puisi lebih menunjuk ke arah struktur batin puisi, unsur sintaksis menunjuk ke arah struktur fisik puisi. e Meyer dalam Badrun, 19896 menyebutkan unsur puisi meliputi 1 diksi, 2 imajeri, 3 bahasa kiasan, 4 simbol, 5 bunyi, 6 ritme, 7 bentuk . Secara sederhana batang tubuh puisi terbentuk dari beberapa unsur, yaitu kata, larik, bait, bunyi, dan unsur ini saling mempengaruhi keutuhan sebuah puisi. Secara singkat bisa diuraikan sebagai berikut 1. Kata, adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata diksi yang tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata-kata yang dipilih diformulasi menjadi sebuah larik. 2. Larik baris, mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam prosa. Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buah, tapi pada puisi baru tak ada batasan. 3. Bait, merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis. Pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna. 4. Bunyi, dibentuk oleh irama dan rima. Rima persajakan adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau katra-kata dalam larik dan bait. Sedangkan irama ritme adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh perualangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi misalnya karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait, tekanan-tekanan kata yang bergantian keras-lemahnya karena sifat-sifat konsonan dan vokal, atau panjang pendek kata. Dari sini dapat dipahami bahwa irama tidak hanya dibentuk oleh rima. Baik rima maupun irama inilah yang menciptakan efek musiklasasi pada puisi, yang membuat puisi menjadi indah dan enak didengar meskipun tanpa dilagukan. 5. Makna, adalah unsur tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan bait. Makna bisa menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut. Melalui makna inilah misi penulis puisi disampaikan. Adapun secara lebih detail, unsur-unsur puisi dibedakan menjadi a. Unsur Intrinsik Puisi merupakan karya sastra yang diatur oleh konvesi prosodi dan metrum, sehingga menimbulkan dua unsur yang signifikan dalam membangun karya sastra tersebut, yakni unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Adapun unsur intrinsik puisi tersebut adalah sebagai berikut. 1. Tema sense, yaitu pokok persoalan subject matter, suatu ide, gagasan atau hal yang hendak dikemukakan oleh penulis, baik tersurat atau tersirat. Contoh pendidikan, sosial, budaya, dan lain-lain. 2. Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi, yaitu tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana. 3. Amanat intention, yaitu pesan, maksud/tujuan yang mendorong penyair menulis. 4. Nada tone, yaitu sikap penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif, dan lain-lain. 5. Perasaan feeling, yaitu sikap pengarang terhadap tema subjek matter dalam puisinya, misalnya simpatik, konsisten, senang, sedih, kecewa, dan lain-lain. 6. Enjambemen, yaitu pemotongan kalimat atau frase diakhir larik, kemudian meletakkan potongan itu pada awal larik berikutnya. Tujuannya adalah untuk memberi tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian berikutnya. 7. Akulirik, yaitu tokoh aku penyair di dalam puisi. 8. Verifikasi, yaitu berupa rima persamaan bunyi pada puisi, di awal, di tengah, dan di akhir; ritma tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemahnya bunyi. 9. Citraan pengimajian, yaitu gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji image. Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata indra penglihatan. 10. Diksi, yaitu pemilihan kata-kata dengan cermat, teliti, dan setepat mungkin oleh penyair. 11. Kata konkret imajinasi, yaitu penggunaan kata-kata yang tepat diksi yang baik atau bermakna denotasi oleh penyair. 12. Gaya bahasa majas, figuratif language, yaitu bahasa kias yang menimbulkan makna konotasi tertentu. b. Unsur ekstrinsik 1. Unsur biografi, yaitu latar belakang atau riwayat hidup penulis, 2. Unsur nilai dalam cerita, seperti ekonomi, politik, sosial, adat-istiadat, budaya, dan lain-lain, serta 3. Unsur kemasyarakatan, yaitu situasi sosial ketika puisi itu dibuat. 4. Amanat atau pesan. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur puisi meliputi tema, nada, rasa, amanat, diksi, imaji, bahasa figuratif, kata konkret, ritme dan rima. Unsur-unsur puisi ini, dapat dibagi menjadi dua struktur, yaitu struktur batin puisi tema, nada, rasa, dan amanat dan struktur fisik puisi diksi, imajeri, bahasa figuratif, kata konkret, ritme, dan rima. Berdasarkan pendapat Richards, Siswanto dan Roekhan 199155-65 menjelaskan struktur puisi sebagai berikut a. Struktur Fisik Puisi Adapun struktur fisik puisi dijelaskan sebagai berikut 1 Perwajahan puisi tipografi, yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi. 2 Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata. Geoffrey dalam Waluyo, 1998768-69 menjelaskan bahwa bahasa puisi mengalami 9 sembilan aspek penyimpangan, yaitu penyimpangan leksikal, penyimpangan semantis, penyimpangan fonologis, penyimpangan sintaksis, penggunaan dialek, penggunaan register ragam bahasa tertentu oleh kelompok/profesi tertentu, penyimpangan historis penggunaan kata-kata kuno, dan penyimpangan grafologis penggunaan kapital hingga titik. 3 Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara auditif, imaji penglihatan visual, dan imaji raba atau sentuh imaji taktil. Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair. 4 Kata kongkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata kongkret “salju melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll. 5 Bahasa figuratif, yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan / meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu Soedjito, 1986128. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna Waluyo, 198783. Bahasa figuratif disebut juga majas. Adapaun macam-macam majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks. 6 Versifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup 1 onomatope tiruan terhadap bunyi, misal/ ng/yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji 2 bentuk intern pola bunyi aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainya [Waluyo, 18792], dan 3 pengulangan kata /ungkapan. Ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan puisi. b. Struktur Batin Puisi Adapun struktur batin puisi akan dijelaskan sebagai berikut 1 Tema/makna sense; media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan. 2 Rasa feeling, yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya. 3 Nada tone, yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll. 4 Amanat/tujuan/maksud itention; sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisi. 3. Pesan Amanat Karya Sastra Pesan atau amanat dalam sebuah karya sastra merupakan hal-hal yang menjadi salah satu tujuan pengarang atau penulis melalui karyanya. Amanat adalah unsur terpenting dalam karya sastra karena melalui amanat penikmat sastra bisa mengetahui dan memehami apa-apa yang ingin disampaikan oleh pengarang. Setiap karya sastra tentu memiliki yang namanya pesan atau amanat. B. Kerangka Pikir Puisi merupakan salah satu karya sastra yang mempunyai unsur estetika atau nilai keindahan. Puisi mempunyai unsur, baik instrinsik maupun unsur ekstrinsik. Dalam puisi terdapat pesan atau amanat yang ingin disampaikan oleh pangarang kepada pembaca. Khususnya pesan dalam merupakan hal penting yang perlu diketahui oleh pembaca atau penikmat puisi . Kerangka pikir dalam “Analisis Pesan Dalam Puisi “Ibu” karya D. Sawawi Imron dilandasi oleh 1. Adanya keinginan untuk mengetahui pesan-pesan dalam puisi “Ibu” karya D Sawawi Imron. 2. mendeskripsikan pesan-pesan atau amanat dalam puisi “ibu” karya D. Sawawi Imron. Unsur Intrinsik ssstrukturssbatin batin Bagan Kerangka Pikir BAB III METODE PENELITIAN A. Desain dan Variabel Penelitian 1. Desain Penelitian Desain penulisan ini bersifat deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh akan dideskripsikan secara kualitatif. Data yang dideskripsikan tersebut bertujuan menggambarkan analisis pesan dalam puisi “Ibu“ karya D. Sawawi Imron. 2. Variabel Variabel secara sederhana dapat diartikan sebagai ciri dari individu, objek, gejala, peristiwa yang dapat diukur secara kualitatif Sudjana, 198823. Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel tunggal yaitu analisis pesan dalam puisi “Ibu” karya D Sawawi Imron. B. Definisi Operasional Variabel Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa variabel yang digunakan dalam penulisan ini adalah variabel tunggal, analisis pesan dalam puisi “Ibu” karya D. Sawawi Imron. 1. Analisis pesan dalam puisi adalah untuk mengetahui keadaan sebenarnya pesan apa yang ada dalam puisi. 2. Pesan adalah maksud atau isi dari puisi yang akan disampaikan oleh penyair kepada penikmat puisi atau pengagum puisi. C. Data dan Sumber Data 1. Data Data dalam penelitian ini adalah data deskripsi. Data yang dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk deskripsi fenomena bukan berupa angka-angka atau koefisien tentang hubungan antara variabel. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata bukan angka-angka. Tulisan hasil penelitian berisi kutipan-kutipan dari kumpulan data untuk memberikan ilustrasi dan mengisi materi laporan. Data pada dasarnya adalah beban mentah yang dikumpulkan peneliti dari dunia yang dipelajarinya. Wujud data dalam penelitian ini berupa kata, paragraf dan kalimat yang terdapat dalam puisi “Ibu” Karya D. Sawawi Imron. 2. Sumber Data Sumber data penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan dan seperti dokumen dan lain–lain. Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data primer dan sumber data sekunder. a. Sumber Data Primer Data primer adalah sumber data yang langsung diperoleh secara langsung tanpa lewat perantara. Sumber data primer penelitian ini adalah puisi “Ibu” karya D. Sawawi Imron. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau lewat perantara tapi masih berdasar pada kategori konsep. Data sekunder dalam penelitian ini berupa analisis di internet dan buku-buku acuan yang berhubungan dengan objek penelitian. D. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan, yaitu melakukan tinjauan pustaka atau mengumpulkan teori-teori yang berkaitan dengan judul yang penulis angkat, sehingga bisa menjadi pendukung dalam menganalisis puisi “Ibu” karya D. Sawawi Imron. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan hasil analisis secara kualitatif, dengan cara 1. Mengidentifikasi data-data yang sudah diperoleh. 2. Mendeskripsikan atau menjabarkan data yang sudah terkumpul berdasarkan unsur ekstrinsik yang terdapat dalam puisi “Ibu” karya D. Sawawi Imron. 3. Memaparkan data penelitian berupa pesan dalam puisi yang telah diidentifikasi dengan teknik analisis deskriptif sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya.

IndonesiaTanah SajadahKarya: KH D Zawawi Imron. Sebelum kita lahir ke dunia ini. Rahmat Allah telah menjelma air susu di dada ibu. Lalu kita diturunkan. Pada sebidang tanah air. Yang membentang dari Aceh sampai Papua. Itulah Indonesia. Yang gunungnya biru berselendang awan. Ada hamparan padi menguning keemasan.

Ilustrasi artikel Teks Puisi Ibu Karya Zawawi Imron yang Penuh Makna. Sumber CatalogTeks puisi Ibu karya Zawawi Imron adalah salah satu puisi yang kerap dibaca pada pelajaran Bahasa Indonesia. Puisi ini memiliki makna yang dalam dan mengharukan. Dalam artikel berikut ini kita akan menyimak teks puisi Ibu karya Zawawi Imron serta unsur intrinsik dalam Intrinsik PuisiMenurut buku CCM Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X, XI, XII oleh Tomi Rianto 2018 79-80, teks puisi adalah suatu bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair serta disusun dengan memperhatikan struktur fisik dan batinnya. Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur yang melekat sehingga dapat diamati secara langsung dalam teks puisi. Unsur-unsur intrinsik teks puisi adalah sebagai berikutJudul bukan hanya pelengkap puisi. Judul dan isi puisi memiliki kesatuan dan keutuhan makna. Melalui judul, dapat diketahui tentang apa yang puisi tersebut bicarakan atau sampaikan. Judul puisi yang baik itu adalah yang dapat menggambarkan keseluruhan isi puisi. Diksi adalah pilihan kata atau deretan kata terpilih. Diksi puisi adalah diksi yang singkat, padat, dan ekspresif. Imaji timbul sebagai akibat dari puisi yang dibaca atau didengar oleh seseorang. Rima adalah persamaan bunyi yang berulang-ulang, baik pada akhir, awal, atau tengah baris yang tujuannya untuk menimbulkan efek estetis. Majas gaya bahasa adalah pengungkapan perasaan atau pikiran dengan menggunakan pilihan kata atau kalimat tertentu. Ilustrasi artikel Teks Puisi Ibu Karya Zawawi Imron yang Penuh Makna. Sumber ChuckTeks Puisi Ibu Karya Zawawi ImronBerikut ini adalah teks puisi Ibu karya Zawawi Imron yang dapat anda simakkalau aku merantau lalu datang musim kemarausumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama rerantinghanya mata air air matamu ibu, yang tetap lancar mengalirsedap kopyor susumu dan ronta kenakalankudi hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduanlantaran hutangku padamu tak kuasa kubayaribu adalah gua pertapaankudan ibulah yang meletakkan aku di sinisaat bunga kembang menyemerbak bau sayangibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumiaku mengangguk meskipun kurang mengertibila kasihmu ibarat samuderatempatku mandi, mencuci lumut pada diritempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauhlokan-lokan, mutiara, dan kembang laut semua bagikukalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawannamamu, ibu, yang kan kusebut paling dahuluengkau ibu dan aku anakmubila aku berlayar lalu datang angin sakalTuhan yang ibu tunjukkan telah kukenalibulah itu bidadari yang berselendang bianglalamenyuruhku menulis langit biruIlustrasi artikel Teks Puisi Ibu Karya Zawawi Imron yang Penuh Makna. Sumber HazelwoodItulah teks puisi Ibu karya Zawawi Imron serta penjelasan unsur intrinsik puisi. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda mengenai puisi. IND
KontestasiIdeologi dalam Fiksi Karya Pengarang Eksil 1965: Kajian Analisis Wacana Kritis Michel Foucault: 5: ENTITAS EGO DALAM KUMPULAN PUISI KASMARAN KARYA USMAN ARRUMY: KAJIAN METAFISIKA MUHAMMAD IQBAL POETIC RESPONSIVE OF NARRATIVE POETRY FROM D. ZAWAWI IMRON DURING THE PANDEMIC OF COVID-19:
Analisis Penggunaan Diksi Puisi IBU Karya D. Zawawi Imron Dalam menulis puisi, penyair tentu sangat memperhatikan penggunaan Diksi. Diksi atau pilihan kata dalam puisi mencakup tiga aspek penting yaitu - Makna kias makna konotatif - Makna Simbol- Rima atau Persamaan Bunyi Makna konotatif adalah makna kiasan, sebagai pengganti maksud dari penyataan. Bedanya dengan makna simbol adalah, simbol mewakili suatu hal yang disepakati oleh banyak orang. Rima atau Persamaan Bunyi adalah penggunaan bunyi, atau bunyi akhir kata atau larik dalam puisi. Salah satu puisi yang dapat dianalisis dari segi penggunaan Diksi adalah Puisi Ibu karya D. Zawawi Imron. Puisi Ibu yang karya penyair asal Madura ini dianalisis dari Aspek Diksi Makna Konotatif, Aspek Diksi makna Simbol, dan Aspek Diksi Rima. Dalam buku teks pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA Kelas X, terdapat Tugas halaman 263 yang berisi petunjuk 1. Bacalah kembali puisi “Ibu” Karya Zawawi Imron. 2. Analisislah penggunaan diksi dalam puisi tersebut dengan menggunakan tabel berikut ini. Meskipun tabelnya terlalu sempit untuk langsung ditulis di dalamnya. Tapi, adanya tabel analisis tersebut cukup membantu memahami penggunaan diksi dalam puisi “Ibu” karya Zawawi Imron. Sebelum menganalisis, kita baca kembali puisi tersebut IBU Karya D. Zawawi Imron Kalau aku merantau Lalu datang musim kemarau Sumur-sumur kering, Daunan pun gugur bersama reranting Hanya mata air air matamu ibu, Yang tetap lancar mengalir Bila aku merantau Sedap kopyor susumu Dan ronta kenakalanku Di hati ada mayang siwalan Memutikkan sari-sari kerinduan Lantaran hutangku padamu Tak kuasa kubayar Ibu adalah gua pertapaanku Dan ibulah yang meletakkan aku di sini Saat bunga kembang menyemerbak bau sayang Ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi Aku mengangguk meskipun kurang mengerti Bila kasihmu ibarat samudera Sempit lautan teduh Tempatku mandi, mencuci lumut pada diri Tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh Lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku Kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan Namamu, ibu, yang akan kusebut paling dahulu Lantaran aku tahu Engkau ibu dan aku anakmu Bila aku berlayar lalu datang angin sakal Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal Ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala Sesekali datang padaku Menyuruhku menulis langit biru Dengan sajakku Sumber Antologi Puisi Bantalku Ombak Selimutku Angin. 1996 Makna Konotatif Puisi Ibu’ Karya D. Zawawi Imron Larik yang memiliki makna kias atau makna konotatif dalam puisi berjudul Ibu ini antara lain Kalau aku merantau Lalu datang musim kemarau Larik puisi di atas memiliki makna kias. Karena yang dimaksud dengan musim kemarau yang dimaksud bukanlah tentang cuaca. Tapi tentang kondisi yang kemarau. Merantau adalah mencari penghasilan ke luar dari daerahnya, jauh dari rumah. Lalu datang musim kemarau memiliki makna kias yaitu keadaan paceklik, tidak memiliki penghasilan yang memadai, bahkan cenderung kurang. Hanya mata air air matamu ibu, Yang tetap lancar mengalir Larik puisi di atas, juga mengandung makna kias. Mata air, air matamu ibu bukan berarti ibu sedang menangis, tapi doa-doa dan kasih sayang dari ibu yang tak pernah kering. Tak pernah kemarau. Larik puisi di atas memiliki makna kias Kasih sayang dan doa-doa ibu tidak pernah berhenti, apapun keadaan yang dialami oleh anak-anaknya. Makna Simbol dalam Puisi Ibu’ Karya D. Zawawi Imron Meskipun perbedaan antara makna kias dan makna simbol sangat tipis, tapi dapat dibedakan. Makna kias adalah makna keseluruhan larik. Sementara makna simbol cendurung merujuk pada satu kata. Berikut ini adalah larik-larik puisi Ibu’ yang memiliki makna simbol, antara lain Ibu adalah gua pertapaanku Dalam larik puisi di atas, ibu disimbolkan sebagai gua. Jadi larik tersebut mengandung makna simbol. Khususnya dalam kata gua. Gua yang dimaksud dalam larik tersebut merupakan simbol tempat berteguh dan berlindung. Dengan menggunakan diksi simbol, maka penyair D. Zawawi Imron hendak menggambarkan bahwa ibu adalah tempat berteguh, berlindung, dari kerasnya keadaan alam liar kehidupan. Tempatku mandi, mencuci lumut pada diri Makna simbol selanjutnya terdapat pada larik di atas, khususnya pada kata lumut. Lumut dalam larik puisi tersebut merupakan simbol dari kesalahan. Jadi, merupakan kesalahan yang seharusnya dibersihkan. Lumut dalam makna sebenarnya adalah sejenis organisme yang mengganggu, licin, dan kotor. Dibersihkan dengan mandi. Kata mandi juga merupakan simbol untuk membersihkan kesalahan yang pernah dilakukan. Menebus kesalahan dan tidak melakukannya lagi. Rima dalam Puisi Ibu’ Karya D. Zawawi Imron Rima yang terdapat dalam pada puisi Ibu antara lain berupa rima kembar bepola dan penggunaan aliterasi dan asonansi. Rima kembar berpola terdapat pada larik puisi berikut Kalau aku merantau Lalu datang musim kemarau Sumur-sumur kering, Daunan pun gugur bersama reranting Secara vertikal keempat larik puisi di atas diakhiri bunyi yang berpola a-a-b-b. Baris pertama dan kedua sama-sama diakhiri bunyi au dalam kata meran-tau dan kema-rau. Kedua kata tersebut sama-sama diakhiri dengan bunyi yang sama. Baris ketiga dan keempat, juga sama-sama diakhir bunyi –ing dalam kata ke-ring dan reran-ting. Baris pertama sama dengan baris kedua, baris ketiga sama dengan baris keempat. Maka disebut dengan rima kembar berpola. Selanjutnya, dalam puisi Ibu, penyair D. Zawawi Imron juga banyak menggunakan perulangan konsonan dalam satu larik puisi. Selain itu juga tedapat asonansi dalam puisi tersebut. Asonansi adalah perulangan bunyi vokal dalam satu baris puisi. Tempatku mandi, mencuci lumut pada diri Pada larik puisi tersebut, D. Zawawi Imron menggunakan perulangan bunyi i pada kata mandi, mencuci, dan kata diri. Aliterasi adalah perulangan bunyi konsonan dalam satu baris puisi. Sumur-sumur kering Daunan pun gugur bersama reranting Dalam kedua larik puisi Ibu’ tersebut, D. Zawawi Imron menggunakan kata yang mengandung konsonan r’ secara berulang-ulang. Penggunaan aliterasi r’ dalam larik puisi di atas menggambarkan kegersangan dan getaran-getaran yang kuat saat puisi tersebut dibaca. Aliterasi juga terdapat dalam larik Ibulah itu bidadari berselendang bianglala Dalam larik di atas, terdapat perulangan bunyi b dalam kata ibulah, bidadari, berselendang, bianglala. Dengan penggunaan bunyi b yang berulang ini, juga menggambarkan keindahan saat dibaca. Sebuah upaya yang senada dengan usaha menggambarkan keindahan ibu yang seperti bidadari dengan pakaian bianglala pelangi. Demikian penjelasan dan analisis Diksi dalam Puisi Ibu’ Karya D. Zawawi Imron. Dengan menganalisis makna konotasi, makna simbol, dan rima dalam puisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa Ibu adalah sosok terindah yang selalu menyayangi anaknya terlebih ketika sang anak sedang dalam kondisi kesusahan. Semoga bermanfaat, salam Pustamun!

RINGTIMESBALI – Halo adik-adik berikut ini pembahasan soal Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 264 materi jenis imaji dan larik puisi ibu karya Zawawi Imron.. Pembahasan Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 264, yaitu jenis imaji dan analisis jenis imaji larik puisi berjudul Ibu karya Zawawi Imron.. Adanya pembahasan soal Bahasa Indonesia kelas 10

Tentang Puisi dan Penulis Zawawi Imron lahir di desa Batang-batang, Sumenep, di bagian ujung pulau Madura pada tahun 1945, dan dia tidak mengetahui tanggal dan bulan kelahirannya. Beberapa karya besarnya antara lain Semerbak Mayang 1977, Madura Akulah Lautmu 1978, Celurit Emas 1980, Bulan Tertusuk Ilalang 1982, Nenek Moyangku Airmata 1985, Berlayar di Pamor Badik 1994, Bantalku Ombak Selimutku Angin 1996, Lautmu Tak Habis Gelombang1996, Madura Akulah Darahmu 1999, dan Kujilat Manis Empedu 2003. Beberapa sajaknya telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris, Belanda dan Bulgaria. Puisi Ibu ini bercerita mengenai seorang anak yang menyatakan cinta dan kasih sayangnya kepada ibunya. Di dalam puisi anak tersebut menyadari betapa dia merindukan Ibunya, betapa besar kasih sayang diberikan Ibunya kepadanya dan keinginan dari anak tersebut yang timbul untuk memberikan bakti yang terbaik bagi Ibunya. Ringkasan Puisi Ibu Karya D. Zawawi Imron Puisi tidak memiliki keterangan tempat dan waktu yang jelas di dalam puisi ini, tetapi yang jelas adalah puisi ini menceritakan seseorang yang sedang pergi merantau dan merindukan Ibunya. Orang ini bercerita apabila dia sedang pergi merntau dan datang musim kemarau yang membuat segalanya mengering, seperti sumur-sumur, dedaunan dan ranting-ranting pohon, dia teringat kepada Ibunya yang air matanya tidak pernah berhenti mengalir untuknya. Dan jika dia sedang merantau, dia akan teringat bagaimana enaknya kopyor susu yang dibuat oleh Ibunya dan betapa nakalnya dia kepada Ibunya yang menandakan bagaimana rindunya dia kepada Ibunya dan dia juga teringat bagaimana dia belum bisa membalas budi kepada Ibunya yang telah merawatnya sejak kecil sampai dia cukup besar untuk hidup sendiri. Dia sangat menghormati Ibunya dengan sepenuh hati, dan dia menyadari bahwa Ibunya yang melahirkannya dan membuatnya dapat berada dimana dia sekarang, dia teringat Ibunya dulu melahirkannya dan membesarkannya dengan kasih sayang yang sangat terbatas untuknya sehingga dia bisa seperti sekarang ini. Ibu mengajarkannya berbagai hal sejak kecil, mengajarkannya tentang apa yang ada di langit, apa yang ada di bumi, meskipun dia tidak terlalu mengerti akan hal itu tetapi dia hanya mengangguk seakan-akan dia paham apa yang diajarkan oleh Ibunya. Dia memikirkan betapa besar kasih sayang Ibunya yang diberikan kepadanya, yang jika dibandingkan dengan lautan, maka lautan akan terlihat kecil dan tidak berarti dibandingkan dengan kasih sayang Ibu terhadapnya. Dan dengan kasih sayang Ibunya merawatnya, memandikannya, mengajarinya untuk menjadi dewasa agar dapat bekerja dan mendapatkan hal-hal yang membahagiakannya. Dan jika dia mengikuti ujian, dan ada pertanyaan mengenai siapa pahlawan yang sangat dia kenal, maka pasti dia akan selalu menjawab Ibunya. Dia mengetahui bahwa dia adalah anak dari Ibunya, dan Ibunya mengajarinya untuk beribadah kepada tuhan yang akan menjadi tempatnya mengadu ketika Ibunya tidak ada dan dia sedang memiliki masalah. Ibunya adalah makhluk terindah dan tersuci yang pernah dia temui yang pernah datang kepadanya dan menyuruhnya untuk membuat hal-hal yang baik dan berguna di dunia ini agar dapat membuat Ibunya bangga melihat anaknya dapat bahagia dan menjadi apa yang dia damba-dambakan. Analisis Singkat Puisi Ibu Karya D. Zawawi Imron Puisi ini mempunyai makna mengenai bagaimana Ibu adalah seorang yang sangat berjasa di kehidupan kita dengan segala hal yang diberikan olehnya dan bagaimana seorang anak yang telah hidup berpisah dari Ibunya harus tetap mengingat dan berbakti kepada orang tuanya sebelum Ibunya tidak ada di dunia ini dan dia akan merasa penyesalan. Zawawi Imron menulis puisi ini dengan membuat puisi ini berkembang dari awalnya yang terlihat bahwa tokoh utama di dalam puisi ini sangat merindukan Ibunya, sampai di akhir-akhir bagaimana anak ini ingin sekali membalas budi dan sangat merindukan Ibunya, dengan segala kenangan masa kecilnya yang dilalui bersama Ibunya. Zawawi ingin melampiaskan dan memberitahu kepada orang-orang betapa berjasanya Ibu kita dalam kehidupan kita karena Ibu telah melahirkan kita, mengajarkan kita banyak hal, melindungi kita dari bahaya, mengurus kita dengan sabar dan dengan kasih sayang menasehati kita agar kita menjadi orang yang sukses di masa depan, dan hanya hal itulah yang diinginkan oleh seorang Ibu untuk melihat anaknya tumbuh dewasa menjadi orang yang sukses, bahagia, dan berguna bagi dirinya dan orang lain dan tidak melupakan siapa yang membuatnya berada di posisi tersebut, hanya dengan mengunjunginya. Zawawi menulis puisi ini dengan gaya penulisan yang penuh dengan kata kiasan dan juga dengan baris yang banyak, membuat puisi ini agak susah untuk dipahami dan terkadang satu baris tidak memiliki artinya sendiri, dan harus digabung dengan baris sebelum atau sesudahnya agar terliha maksud sebenarnya dari baris tersebut. Gaya Bahasa Puisi Ibu Karya D. Zawawi Imron Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan di puisi ini adalah sudut pandang dari orang pertama yang mana ditunjukkan dengan penggunaan kata aku, yang merujuk kepada sang anak yang menarasikan puisi ini untuk mengungkapkan bagaimana besarnya rasa cintanya kepada Ibunya yang telah merawatnya sejak masih kecil. Rima Baris pertama mutlak hanya menggunakan vocal U sebagai tengah dan rima akhir. Pada baris kedua terjadi bunyi /r/ dan bunyi /ng/ sebagai rima tengah dan rima akhir yang disebut bunyi asonasi. Bait kedua ini adanya persamaan dominasi persamaan bunyi vocal /u/ sebagai rima tengah dan rima akhir yang disebut bunyi asonasi, dan persamaan bunyi konsonan /n/ pada baris ke tiga dan empat sehingga disebut rima akhir bersifat aliterasi. Bait ketiga terdiri dari lima baris yang menghadirkan kombinasi bunyi-bunyi vocal asonasi sebagai rima tengah dan rima akhir yang didominasi oleh vocal /u/ bentuk rima akhir berbentuk aliterasi dengan konsonan /k/ dan bunyi sangau /ng/. suasana yang ada timbul bunyi efoni. Gambaran perasaan yang teramat bait ke empat terdiri dari 9 baris, setiap akhir baris tampak rima asonansi dengan bunyi vocal /u/a/i/ lalu persamaan bunyi konsonan /n/, serta bunyi asfiran /h/ . Pada bait kelima ini dominan akhir barisnya didominasi oleh konsonan /l/n/ , /n/ sebagai rima tengah dan /l/ sebagai rima akhir. Mengungkapkan kasih dan rasa syukur kepada yang kuasa. Pada bait terakhir atau bait keenam ini hanya ada bunyi vocal /u/ yang sangat mendominasi pada bait akhir ini. Pada bait ini mengisyaratkan kepuasan, kebanggaan, sanjungan kebahagiaan. Majas Metafora Metafora di dalam puisi Ibu terdapat di kata bidadari yang berselendang bidadari yang mempunyai metafor yakni seorang anak yang mengibaraktan ibunya seperti wanita cantik yang penuh warna pelangi dalam hidupnya. Gua pertapaanku juga merupakan metafor yang menyiratkan makna tempat tokoh aku di dalam puisi ini sedang berada di dalam kandungan dan akan terlahir ke dunia nyata. Keywords – Analisis Puisi Ibu Karya D. Zawawi Imron Whether you’re aiming to learn some new marketable skills or just want to explore a topic, online learning platforms are a great solution for learning on your own schedule. You can also complete courses quickly and save money choosing virtual classes over in-person ones. In fact, individuals learn 40% faster on digital platforms compared to in-person learning. Some online learning platforms provide certifications, while others are designed to simply grow your skills in your personal and professional life. Including Masterclass and Coursera, here are our recommendations for the best online learning platforms you can sign up for today. The 7 Best Online Learning Platforms of 2022 Best Overall Coursera Best for Niche Topics Udemy Best for Creative Fields Skillshare Best for Celebrity Lessons MasterClass Best for STEM EdX Best for Career Building Udacity Best for Data Learning Pluralsight
  1. ፁуጯ ևዧቭዓօճ τ
    1. Абобኯ ሖεмоձа ոкሙμθቆа ճошиγօ
    2. Υчусруψ ዛճιሤιγи ещደσяզуփиκ ոጰጁр
  2. ጌуψыбև ቡձ ጿощխхጷг
  3. Ирիρու ч
mBij.
  • g9kmqj76jx.pages.dev/513
  • g9kmqj76jx.pages.dev/500
  • g9kmqj76jx.pages.dev/290
  • g9kmqj76jx.pages.dev/33
  • g9kmqj76jx.pages.dev/234
  • g9kmqj76jx.pages.dev/381
  • g9kmqj76jx.pages.dev/476
  • g9kmqj76jx.pages.dev/321
  • analisis puisi ibu karya zawawi imron